Wahai manusia! Sesungguhnya telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat, dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam yang utama. Jam demi jamnya adalah jam yang paling utama. Inilah bulan ketika
kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu merupakan ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah/dikabulkan. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam (Puasa) dan membaca kitab-Nya (Al-Quraan).
kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu merupakan ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah/dikabulkan. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam (Puasa) dan membaca kitab-Nya (Al-Quraan).
Kalimat-kalimat di atas merupakan sebagian khutbah Nabi SAW tentang keutamaan bulan Ramadhan. Itulah mengapa bulan Ramadhan merupakan saat yang selalu ditunggu-ditunggu dan diharapkan kedatangannya oleh orang-orang yang beriman. Namun sayangnya, meskipun kebanyakan orang telah mengetahui tentang
keutamaan bulan Ramadhan ini, kebanyakan orang tidaklah memperoleh apa-apa dari saat bulan yang tak ternilai ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
keutamaan bulan Ramadhan ini, kebanyakan orang tidaklah memperoleh apa-apa dari saat bulan yang tak ternilai ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Banyak sekali orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang merugi, yang tidak memperoleh apapun dari bulan yang penuh rahmat ini".
Untuk itulah,kami paparkan risalah ini dengan tema Menggapai/Menuju Kesempurnaan Ibadah Bulan Suci Ramadhan ini, Inshallah...Semoga usaha kita meningkatkan mutu diri telah kita usahakan dengan meningkatkan iman di dalam diri untuk kemudian dapat menampakkan bukti perilaku taqwa dengan cara berpuasa Ramadhan. Taqwa yang oleh Allah SWT dicanangkan sebagai sasaran utama puasa itu kini seharusnya telah kita capai setelah mengikuti berbagai macam kegiatan di bulan Ramadhan. Kegiatan-kegiatan di bulan Ramadhan disebutkan Allah dengan peluang balasan ganjaran yang berlipat ganda sedemikian rupa yang seharusnyalah membuat kita cenderung untuk melakukan kegiatan-kegiatan itu, baik yan berupa ibadah khusus maupun sosialnya dengan sepenuh kesadaran perserahan hati (tawakkal) sejalan dengan tebalnya iman kita.
Banyak dari kita yang dalam mengejar besarnya nilai amalan di bulan Ramadhan itu sampai-sampai menjadikan kita ibarat pedagang, yang selalu membayangkan betapa besarnya keuntungan langsung dan segera dari Allah, setiap kali kita melakukan berbagai macam kegiatan menyemarakkan bulan ramadhan. Sifat ingin segera melihat hasil itu menjadikan kita sepertinya tidak bereaksi ketika diminta untuk memperbanyak amal baik dalam bentuk amar ma'ruf nahi munkar (memerintahkan perbuatan baik dan mencegah kemungkaran), karena banyak dari kegiatan ini tidak segera menampakmpak hasilnya. Padahal Rasulullah SAW sudah juga menggambarkan nilai pahala amar maruf nahi munkar dengan sabdanya:
"Amalan-amal baik itu jika pahalanya dibandingkan dengan amalan jihad fi sabilillah adalah seibarat setetes air liur terhadap lautan luas. Dan semua amal baik maupun semua amal jihad di jalan Allah jika seluruhnya itu dibandingkan dengan kegiatan amar maruf dan nahyu anil munkar adalah hanya seibarat setetes air liur di lautan luas".
Banyak dari kita yang dalam mengejar besarnya nilai amalan di bulan Ramadhan itu sampai-sampai menjadikan kita ibarat pedagang, yang selalu membayangkan betapa besarnya keuntungan langsung dan segera dari Allah, setiap kali kita melakukan berbagai macam kegiatan menyemarakkan bulan ramadhan. Sifat ingin segera melihat hasil itu menjadikan kita sepertinya tidak bereaksi ketika diminta untuk memperbanyak amal baik dalam bentuk amar ma'ruf nahi munkar (memerintahkan perbuatan baik dan mencegah kemungkaran), karena banyak dari kegiatan ini tidak segera menampakmpak hasilnya. Padahal Rasulullah SAW sudah juga menggambarkan nilai pahala amar maruf nahi munkar dengan sabdanya:
"Amalan-amal baik itu jika pahalanya dibandingkan dengan amalan jihad fi sabilillah adalah seibarat setetes air liur terhadap lautan luas. Dan semua amal baik maupun semua amal jihad di jalan Allah jika seluruhnya itu dibandingkan dengan kegiatan amar maruf dan nahyu anil munkar adalah hanya seibarat setetes air liur di lautan luas".
Begitulah maka walaupun amar maruf itu demikian luas macamnya dan mudahnya dalam pelaksanaannya nyatanya banyak dilupakan orang. Padahal sesuai dengan uraian Prof. HAMKA dalam tafsir al-Azhar dijelaskan bahwa segala bentuk kegiatan yang dinilai baik oleh orang awam pada umumnya adalah tergolong perbuatan maruf. Jadi misalnya perbuatan yang hanya sekedar membantu seorang anak sekolah menyeberang jalan itu sudah tergolong perbuatan maruf. Semua perbuatan yang bernilai positif walau terkesan kecil harus banyak kita lakukan, walaupun hasilnya tidak segera nampak ataupun tidak sempat kita nikmati karena
keterbatasan umur kita!
keterbatasan umur kita!
No comments:
Post a Comment